Tampilkan postingan dengan label Diagnosa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diagnosa. Tampilkan semua postingan

BAB 4 Curiga



BAB IV

PELAKSANAAN ASUHAN  KEPERAWATAN

            Pelaksanaan proses keperawatan berorientasi pada masalah yang timbul pada klien. Pada bab ini akan menyampaikan secara singkat mengenai pelaksanaan proses keperawatan yang meliputi : diagnosa keperawatan, tujuan jangka panjang, implementasi/tindakan yang dilakukan, evaluasi dan tindak lanjut.
Adapun proses keperawatan secara lengkap ada pada lampiran.

Diagnosa keperawatan I
”Potensial melukai diri sendiri, orang lain s/d ketidakmampuan klien mengungkapkan marah secara konstruktif”.
Tupan : tidak melukai orang lain / diri sendiri serta mampu mengungkapkan marah secara konstruktif.
Intervensi : Membina hubungan saling percaya dengan klien, memelihara ketengann lingkungan dengan suasana hangat dan bersahabat, mempertahan kan sikap perwat secara konsisten, mendorong klien untuk mengungkapkan  hal-hal yang menyebabkan klien marah. mendiskusikan dengan klien tentang tanda-tanda yang biasa terjadi pada orang yang sedang marah, mendorong klien untuk mengatakan cara-cara yang dilekukan bila klien marah, mendiskusikan dengan klien cara mengungkapkan marah secara konstruktif, mendiskusikan dengan keluarga (pada saat kunjungan rumah) ttg marah pada klien , apa yang sudah dilakukan bila klien marah dirumah bila klien cuti.
Evaluasi : Setelah  mendapatkan asuhan keperawatan klien mengalami perkembangan : klien mau menerima petugas (mahasiswa ) dan membalas salam, berespon secara verbal, dapat membalas jabat tangan dan mau diajak berbicara, mampu mengungkapkan penyebab marahnya, dapat mengenal tanda-tanda marah, megatakan kalau amuk itu tidak baik, dapat memperagakan tehnik relaksasi.
Tindak lanjut : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diatas kelompok merencanakan untuk melanjutkan untuk latihan marah yang konstruktif dengan tehnik relaksasi dan tehnik asertif.

Diagnosa keperawatan II
”Gangguan hubungan sosial; menarik diri sehubungan dengan curiga”.
Tupan : klien dapat berinteraksi dengan orang lain (sesama klien, perawat)
Implementasi : membina hubungan saling percaya, bersikap empati pada klien, mengeksplorasi penyebab kecurigaan pada klien, mengadakan kontak sering dan singkat, meningkatkan respon klien terhadap realita, memberikan obat sesuai dengan program terapi dan mengawasi respon klien, mengikut sertakan klien dalam TAK sosialisasi untuk berinteraksi.
Evaluasi: Klien mampu mengeksplorasi yang menyebabkan curiga, klien hanya berinteraksi dengan perawat terutama perawat praktikan, klien tidak berinteraksi dengan klien lain, klien disiplin  dalam meminum obat sesuai program terapi.
Tindak lanjut: Teruskan untuk program sosialisasi/ interaksi klien untuk mengurangi kecurigaan.

Diagnosa Keperawatan III
”Penampilan diri kurang s/d kurang minat dalam kebersihan diri”.
Tupan : Penampilan klien rapih dan bersih serta klien mampu merawat kebersihan diri.
Implementasi : Memperhatikan tentang kebersihan klien, mendiskusikan dengan klien ttg gunanya kebersihan, memberikan reinforsemen positif apa yang sudah dilakukan klien, mendorong klien untuk mengurus kebersihan diri.
Evaluasi : Klien mandi 1x sehari pakai sabun mandi, keramas memakai sampo dan menggosok gigi. Klien dapat mengungkapkan pentingnya kebersihan diri dan akibatnya dari tidak memelihara kebersihan.
Tindak lanjut : Perlu dilanjutkan dengan TAK tentang kegiatan sehari-hari dan berikan motivasi agar klien mau merawat diri.