Pengkajian Askep Jiwa
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama
: Tn. X
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur
: 23 tahun
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Belum
menikah
Alamat
:
Kp. Cileueur RT XX RW XX
Desa cibarengkok Kec. Bojong picung
Kab. Cianjur
No
Register : 093XXX
Tanggal Masuk : 06 Februari 2014
Tanggal Pengkajian : 04 Maret 2014
Diagnosa Medik :
Schizoprenia
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. X
Umur : 39 tahun
Alamat
: Kp. Cileueur Rt XX Rw XX
Desa cibarengkok Kec. Bojong picung
Kab. Cianjur
2. Alasan Masuk
Klien
masuk ke RS Dr. Marzoeki Mahdi Bogor dikarenakan
sewaktu di rumah klien terlihat aneh, suka marah-marah, memukul, merusak alat
rumah tangga, mengganggu lingkungan, keluyuran, bicara sendiri, tetawa sendiri,
curiga, mudah tersinggung.
Masalah Keperawatan :
·
Resiko Perilaku Kekerasan
·
Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Pendengaran
3. Faktor Predisposisi
Klien pernah
mengalami gangguan jiwa sejak ± 10 tahun yang lalu, pernah berobat ke
RS Bandung dan pernah ke alternatif, terakhir control di RSMM Bogor tahun 2009.
Tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70
N : 84 x/i
RR : 20
x/i
S : 36 ºC
b. Antropometri
TB : 165
cm
BB : 60
kg
c. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang diderita
ataupun yang
dirasakan.
5. Psikososial
a. Genogram
(kosong)
Penjelasan :
Klien merupakan anak
pertama dari dua bersaudara, klien tinggal sendiri di rumah, klien sangat
sayang dengan ibu dan bibinya yang telah mengurusnya dari kecil. Klien
mengatakan ayah klien sudah meninggal. Sekarang ibunya bekerja di Jakarta.
b. Konsep Diri
1) Gambaran
diri/citra tubuh
Klien mengatakan tidak menyukai wajahnya karena ada jerawat
2) Identitas Diri
Klien dapat menyadari dirinya sesorang laki-laki bernama Tn.N
yang belum
menikah, prilaku klien sesuai
dengan jenis kelaminnya.
3) Peran
Diri
Klien merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Klien sebelum sakit
bekerja sebagai pemulung.
4) Ideal Diri
Klien berharap bisa cepat sembuh dan ingin
kembali melakukan
aktifitasnya sebelum sakit
5) Harga Diri
Klien mengatakan malu karena wajahnya ada
jerawat, klien merasa tidak
mempunyai kemampuan apa-apa.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan orang
yang berarti dihidupnya adalah ibu dan
bibinya yang telah memperhatikannya.
2) Peran sarta dalam kegiatan kelompok / masyarakat Klien merupakan warga
yang baik
tetapi semenjak sakit, klien sering mengurung diri dikamar dan malas untuk berkumpul dengan orang lain.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan malas
berinteraksi dengan orang lain.
Di rumah sakit klien jarang bercakap-cakap
dengan pasien yang lain. klien
mengatakan tidak berani memulai pembicaraan, klien sering
terlihat sendiri dan klien harus diberi stimulus dari luar agar klien mau
bercakap-cakap, kontak mata klien kurang.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam
dan klien percaya adanya Allah SWT.
2) Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan saat dirumah
klien jarang melakukan kegiatan ibadah dan
pada saat klien berada dirumah
sakit klien tidak pernah melakukan kegiatan
ibadah
6. Status Mental
a. Penamilan
K Klien tampak tidak rapi, tetapi baju dan celana klien selalu diganti, klien
bisa mandi 2x sehari pagi dan sore, tapi klien mengatakan tidak menggunakan sabun saat mandi, tidak menggunakan shampoo saat keramas dan tidak menggosok gigi.
Gigi klien kuning, rambut klien pendek dan kuku klien kotor.
Masalah Keperawatan : Defisit Keperawatan Diri : kebersihan
b. Pembicaraan
Klien berbicara pelan dan terbata-bata, lambat,
inkoheren dalam pembicaraan, klien tidak dapat memulai pembicaraan selain itu
pada saat berinteraksi kontak mata klien kurang.
c. Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian, klien tampak lesu dan menjaeab pertanyaan dengan
suara pelan, klien juga tidak mampu untuk memulai pembicaraan, klien mampu
untuk melakukan kegiatan tetapi harus diberi motivasi terlebih dulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
d. Alam Perasaan
Pada saat berinteraksi dengan perawat, klien
mengatakan sedih dan ingin segera pulang karena teringat bibinya. Ekspresi
wajah klien murung, terkadang merunduk ketika ditanya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
e. Afek
Afek klien tumpul karena setiap interaksi harus diberikan stimulus,
dibuktikan pada saat menceritakan hal yang sedih wajah klien tampak sedih dan
pada saat menceritakan hal yang menggmbirakan, wajah klien tamak ceria.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
f. Interaksi
dan wawancara
Pada saat klien bericara pada perawat kontak mata kurang, tidak mampu
memuai pembicaraan terlebih dahulu, klien hanya menjawab pertanyaan dari
perawat seperlunya saja.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan dulu sering mendengar suara – suara tanpa wujud, tetapi
pada saat dikaji klien mengatakan sudah tidak mendengar suara – suara tanpa
wujud lagi.
masalah keperawatan : Resiko Gangguan Sensori Persepsi
Halusinasi Pendengaran.
h. Proses Fikir
Selama interaksi dengan klien, klien dapat diajak berkomunikasi dan
menjawab pertnyanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan perawat, klien menjawab
seperlunya.
i. Isi Fikir
Selama intraksi dengan klien tidak ditemukan adaya keyakinan yang tidak sesuai
dengan kenyataan.
j. Tingkat Kesadaran
Kesadaran klien baik, klien dapat menyebutkan dimana klien berada sekarang.
k. Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka pendek, apabila baru berkenalan
klien masih ingat, apabila 10 menit kemdian klien terlupa lagi.
l. Tinggkat Konsentrasi dan
Berhitung
Klien mampu berhitung dari 1 sampai 10, apabila pengurangan dan perjumlahan
klien tidak bisa.
m. Kemampuan Penilaian
Pada saat dilakukan pengkajian klien dapat mengambil kebutusan sederhana.
Misalnya klien memilih tidur terlebih dahulu dari pada berbincang – bincang
dengan perawat.
n. Daya Tilik Diri
Klien menyadari penyakit yang dialaminya. Dibuktkan dengan klien mengatakan
dirinya berada dirumah sakit jiwa.
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien dapat makan sendiri tanpa bantuan dan klien dapat mencuci piringnya
sendiri, klien makan 3x sehari dan mendapatkan snack sesuai dengan menu yang
diberikan. Tidak ada gangguan pada masalah nafsu makan klien.
b. BAB atau BAK
Klien mengatakan BAB dan BAK dengan mandiri dikamar mandi, frekuensi BAB 1x
sehari, BAK tidak tentu ± 3 - 5x sehari, klien dapat membersihkan bekas BAB dan
BAK secara mandiri.
c. Mandi
Klien mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore, klien mandi tidak menggunakan
sabun dan tidak menggunakan shampo pada saat keramas, klien lupa untuk
menggosok gigi. Gigi klien tampak kuning.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri: Kebersihan Diri
d. Berpakaian atau Berhias
Klien mampu berpakaian sesuai dengan yang disediakan oleh RS.
e. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur siang selama 3jam dari pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB,
tidur malam dari pukul 19.00 WIB – 06.00 WIB.
f. Penggunaan Obat
Klien minum obat secara teratur 3x sehari. Dengan indikasi dari dokter dan
diminum setelah makan.
g. Pemeliharan Kesehatan
Dalam pemeliharaan kesehatan klien memerlukan sistem pendukung untuk
mengatur klien meminum obat.
h. Kegiatan didaam rumah
Klien mengatakan apabila dirumah klien mencuci baju sendiri, makan sendiri.
i. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan mulung apabila diluar rumah untuk menghasilkan uang untuk
kebutuhan sehari – hari.
8. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik : skizoprenia
b. Terapi Medik
1. Chlorpromazine 3x5 mg lewat oral
2. Trihexyfenidl 3x2 mg lewat oral
3. Chlorformazine 2x100 mg melalui oral
9. Daftar Masalah Keperawatan
1) Isolasi sosial
2) Harga diri rendah
3) Defisit perawatan diri
4) Resiko gangguan sensori persepsi : Halusinasi
5) Resiko prilaku kekerasan
10. Analisa Data
Nama : Tn. X Dx
medis : Isolasi Sosial
Ruang : XXXXXX
NO.RM : 09.XX.XX
Pengkajian Askep Jiwa
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama
: Tn. X
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur
: 23 tahun
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Belum
menikah
Alamat
:
Kp. Cileueur RT XX RW XX
Desa cibarengkok Kec. Bojong picung
Kab. Cianjur
No
Register : 093XXX
Tanggal Masuk : 06 Februari 2014
Tanggal Pengkajian : 04 Maret 2014
Diagnosa Medik :
Schizoprenia
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. X
Umur : 39 tahun
Alamat
: Kp. Cileueur Rt XX Rw XX
Desa cibarengkok Kec. Bojong picung
Kab. Cianjur
2. Alasan Masuk
Klien
masuk ke RS Dr. Marzoeki Mahdi Bogor dikarenakan
sewaktu di rumah klien terlihat aneh, suka marah-marah, memukul, merusak alat
rumah tangga, mengganggu lingkungan, keluyuran, bicara sendiri, tetawa sendiri,
curiga, mudah tersinggung.
Masalah Keperawatan :
·
Resiko Perilaku Kekerasan
·
Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Pendengaran
3. Faktor Predisposisi
Klien pernah
mengalami gangguan jiwa sejak ± 10 tahun yang lalu, pernah berobat ke
RS Bandung dan pernah ke alternatif, terakhir control di RSMM Bogor tahun 2009.
Tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70
N : 84 x/i
RR : 20
x/i
S : 36 ºC
b. Antropometri
TB : 165
cm
BB : 60
kg
c. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang diderita
ataupun yang
dirasakan.
5. Psikososial
a. Genogram
(kosong)
Penjelasan :
Klien merupakan anak
pertama dari dua bersaudara, klien tinggal sendiri di rumah, klien sangat
sayang dengan ibu dan bibinya yang telah mengurusnya dari kecil. Klien
mengatakan ayah klien sudah meninggal. Sekarang ibunya bekerja di Jakarta.
b. Konsep Diri
1) Gambaran
diri/citra tubuh
Klien mengatakan tidak menyukai wajahnya karena ada jerawat
2) Identitas Diri
Klien dapat menyadari dirinya sesorang laki-laki bernama Tn.N
yang belum
menikah, prilaku klien sesuai
dengan jenis kelaminnya.
3) Peran
Diri
Klien merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Klien sebelum sakit
bekerja sebagai pemulung.
4) Ideal Diri
Klien berharap bisa cepat sembuh dan ingin
kembali melakukan
aktifitasnya sebelum sakit
5) Harga Diri
Klien mengatakan malu karena wajahnya ada
jerawat, klien merasa tidak
mempunyai kemampuan apa-apa.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan orang
yang berarti dihidupnya adalah ibu dan
bibinya yang telah memperhatikannya.
2) Peran sarta dalam kegiatan kelompok / masyarakat Klien merupakan warga
yang baik
tetapi semenjak sakit, klien sering mengurung diri dikamar dan malas untuk berkumpul dengan orang lain.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan malas
berinteraksi dengan orang lain.
Di rumah sakit klien jarang bercakap-cakap
dengan pasien yang lain. klien
mengatakan tidak berani memulai pembicaraan, klien sering
terlihat sendiri dan klien harus diberi stimulus dari luar agar klien mau
bercakap-cakap, kontak mata klien kurang.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam
dan klien percaya adanya Allah SWT.
2) Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan saat dirumah
klien jarang melakukan kegiatan ibadah dan
pada saat klien berada dirumah
sakit klien tidak pernah melakukan kegiatan
ibadah
6. Status Mental
a. Penamilan
K Klien tampak tidak rapi, tetapi baju dan celana klien selalu diganti, klien
bisa mandi 2x sehari pagi dan sore, tapi klien mengatakan tidak menggunakan sabun saat mandi, tidak menggunakan shampoo saat keramas dan tidak menggosok gigi.
Gigi klien kuning, rambut klien pendek dan kuku klien kotor.
Masalah Keperawatan : Defisit Keperawatan Diri : kebersihan
b. Pembicaraan
Klien berbicara pelan dan terbata-bata, lambat,
inkoheren dalam pembicaraan, klien tidak dapat memulai pembicaraan selain itu
pada saat berinteraksi kontak mata klien kurang.
c. Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian, klien tampak lesu dan menjaeab pertanyaan dengan
suara pelan, klien juga tidak mampu untuk memulai pembicaraan, klien mampu
untuk melakukan kegiatan tetapi harus diberi motivasi terlebih dulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
d. Alam Perasaan
Pada saat berinteraksi dengan perawat, klien
mengatakan sedih dan ingin segera pulang karena teringat bibinya. Ekspresi
wajah klien murung, terkadang merunduk ketika ditanya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
e. Afek
Afek klien tumpul karena setiap interaksi harus diberikan stimulus,
dibuktikan pada saat menceritakan hal yang sedih wajah klien tampak sedih dan
pada saat menceritakan hal yang menggmbirakan, wajah klien tamak ceria.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
f. Interaksi
dan wawancara
Pada saat klien bericara pada perawat kontak mata kurang, tidak mampu
memuai pembicaraan terlebih dahulu, klien hanya menjawab pertanyaan dari
perawat seperlunya saja.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan dulu sering mendengar suara – suara tanpa wujud, tetapi
pada saat dikaji klien mengatakan sudah tidak mendengar suara – suara tanpa
wujud lagi.
masalah keperawatan : Resiko Gangguan Sensori Persepsi
Halusinasi Pendengaran.
h. Proses Fikir
Selama interaksi dengan klien, klien dapat diajak berkomunikasi dan
menjawab pertnyanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan perawat, klien menjawab
seperlunya.
i. Isi Fikir
Selama intraksi dengan klien tidak ditemukan adaya keyakinan yang tidak sesuai
dengan kenyataan.
j. Tingkat Kesadaran
Kesadaran klien baik, klien dapat menyebutkan dimana klien berada sekarang.
k. Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka pendek, apabila baru berkenalan
klien masih ingat, apabila 10 menit kemdian klien terlupa lagi.
l. Tinggkat Konsentrasi dan
Berhitung
Klien mampu berhitung dari 1 sampai 10, apabila pengurangan dan perjumlahan
klien tidak bisa.
m. Kemampuan Penilaian
Pada saat dilakukan pengkajian klien dapat mengambil kebutusan sederhana.
Misalnya klien memilih tidur terlebih dahulu dari pada berbincang – bincang
dengan perawat.
n. Daya Tilik Diri
Klien menyadari penyakit yang dialaminya. Dibuktkan dengan klien mengatakan
dirinya berada dirumah sakit jiwa.
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien dapat makan sendiri tanpa bantuan dan klien dapat mencuci piringnya
sendiri, klien makan 3x sehari dan mendapatkan snack sesuai dengan menu yang
diberikan. Tidak ada gangguan pada masalah nafsu makan klien.
b. BAB atau BAK
Klien mengatakan BAB dan BAK dengan mandiri dikamar mandi, frekuensi BAB 1x
sehari, BAK tidak tentu ± 3 - 5x sehari, klien dapat membersihkan bekas BAB dan
BAK secara mandiri.
c. Mandi
Klien mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore, klien mandi tidak menggunakan
sabun dan tidak menggunakan shampo pada saat keramas, klien lupa untuk
menggosok gigi. Gigi klien tampak kuning.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri: Kebersihan Diri
d. Berpakaian atau Berhias
Klien mampu berpakaian sesuai dengan yang disediakan oleh RS.
e. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur siang selama 3jam dari pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB,
tidur malam dari pukul 19.00 WIB – 06.00 WIB.
f. Penggunaan Obat
Klien minum obat secara teratur 3x sehari. Dengan indikasi dari dokter dan
diminum setelah makan.
g. Pemeliharan Kesehatan
Dalam pemeliharaan kesehatan klien memerlukan sistem pendukung untuk
mengatur klien meminum obat.
h. Kegiatan didaam rumah
Klien mengatakan apabila dirumah klien mencuci baju sendiri, makan sendiri.
i. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan mulung apabila diluar rumah untuk menghasilkan uang untuk
kebutuhan sehari – hari.
8. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik : skizoprenia
b. Terapi Medik
1. Chlorpromazine 3x5 mg lewat oral
2. Trihexyfenidl 3x2 mg lewat oral
3. Chlorformazine 2x100 mg melalui oral
9. Daftar Masalah Keperawatan
1) Isolasi sosial
2) Harga diri rendah
3) Defisit perawatan diri
4) Resiko gangguan sensori persepsi : Halusinasi
5) Resiko prilaku kekerasan
10. Analisa Data
Nama : Tn. X Dx
medis : Isolasi Sosial
Ruang : XXXXXX
NO.RM : 09.XX.XX
NO
|
DATA
|
MASALAH
|
1.
|
DS : - klien mengatakan malas berinteraksi degan
orang lain.
- Klien mengatakan orang yang
terdekat di RS adalah dokter
DO : - menyendiri
- Bicara pelan
- Kurang
komunikasi verbal
|
Isolasi Sosial
|
2.
|
DS : - klien mengatakan malu karena
banyak jerawat/ daging tumbuh dari mukanya
- Klien
mengatakan tidak berharga
DO :- kontak mata kurang
- Klien tidak
mampu memulai percakapan
|
Harga Diri Rendah
|
3.
|
DO : - klien mengatakan tidak menggunakan sabun pada
saat mandi
- Klien
mengatakan tidak menggunakan shampo saat keramas
- Tidak
menggosok gigi saat mandi
DS : - gigi klien kuning
- Kuku
klien kotor
|
Defisit Perawatan Diri
|
4.
|
DS : - klien mengatakan dulu klien mendengar suara
tanpa wujud
DO : -
|
Resiko Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
Pendengaran
|
5.
|
DS : - klien mengatakan dulu dirumah klien suka
marah – marah
- Membanting
/ merusak alat rumah tangga
DO : -
|
Resiko Prilaku Kekerasan
|
11. Pohon Masalah
Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi
II
Defisit perawatan diri
II
Isolasisosial HD Resiko
Prilaku Kekerasan
II
Harga diri rendah
B. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah
3. Defisit perawatan diri: kebersihan
diri
4. Resiko gangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran
5. Resiko prilaku kekerasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar