BAB ll
GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian.
Nn.
G, wanita 47 th. Agama budha, belum kawin, tidak tamat SD, anak pertama dari 8
bersaudara (klien anak angkat). Klien keluar masuk RS jiwa tahun 1977 di RS J
Bogor, dan masuk RSJ Grogol 1978 sampai sekarang. Alasan masuk rumah sakit
menurut keluarga, klien sering marah - marah , tidak tahu penyebabnya, banting
pintu, nada suara tinggi tidak jelas dan melempari rumah orang.
Keadaan
klien saat ini, kadang-kadang marah, merebut barang orang lain, jika bicara
mata melotot, sering tampak tegang bicara kadang-kkadang kacau, kalau lagi
marah suara tinggi dan cepat, vena jugularisnya menonjol, sambil berjalan jalan
menghampiri klien lain. Bila klien marah mengatakan ” Orang-orang disini
malas-malas tidak mau bantu bersih-bersih, inginnya enak-enakkan makan tidur
saja”. Suatu hari klien mengeluh barangnya (uang dan alat mandi) hilang, dan
bajunya robek. Klien beranggapan klien E. yang mengambil.
Gigi
klien kuning sudah banyak yang tanggal, kulit agak bersisik, rambut kotor
banyak ketombe, klien tampak tidak rapi, baju jarang ganti, sering duduk dan
tiduran dilantai. Setiap bertemu dengan mahasiswa klien belum mandi. Klien
mandi 1x sehari kadang-kadang tidak mandi; klien mengatakan malas mandi.
Pada
tanggal 25/4 1997 , Klien sedang duduk dan disampingnya duduk klien M,
tiba-tiba nada suara klien seperti mengomel melihat klien M, nada suaranya
tambah tinggi dan tiba-tiba klien M dipukul lalu pergi meninggalkan klien M
sambil marah-marah. Setelah di eksplorasi klien mengatakan ” klien M mengejek”.
Jika melihat orang sedang ngobrol klien tampak menyelidik. Dari hasil
pengkajian keluarga : apabila klien pulang kerumah (setiap hari Sabtu dan
Minggu) kegiatan klien bersih-bersih got, sampah, bersih-bersih rumah, tetapi
setelah itu klien marah-marah membuat lingkungan menjadi berisik.
B. Masalah
Keperawatan.
Dari
data-data tersebut diatas muncul masalah keperawatan : curiga, menarik diri,
cara mengungkapkan marah yang tidak konstruktif, potensial melukai orang
lain/amuk, kurang berminat dalam kebersihan diri dan penampilan diri kurang
adekuat.
1. Curiga
DS : Klien selalu mengatakan orang lai malas, mengatakan barang-barangnya
hilang dan baju robek menuduh klien E yang melakukan, merasa kesal karena klien
M sering mengejek.
DO : klien menyelidik bila ada orang berbicara, sering kontrol kamar
klien lain, tiba-tiba marah dan memukul klien M pada saat klien M duduk.
2. Menarik diri
D.S : Klien mengatakan malas bicara dengan klien lain karena sering
membuat kesal
D.O : Klien sering sendiri dikamar, tidak pernah berinteraksi dengan
klien lain, sering melamun dibawah tempat tidurnya sambil merokok.
3. Cara
mengungkapkan marah yang tidak konstruktif
D.S : Klien megatakan kalau marah mengamuk, keluarga mengatakan klien
marah-marah.
D.O : Klien sering tampak tegang, kurang bersahabat, kalau marah nada
suara tinggi dan cepat, mata melotot, bicara kacau dan terlihat vena jugularis
menonjol.
4. Potensial
melukai orang lain, diri sendiri/amuk.
D.S : Klien mengatakan, minta agar klien lain mau membersihkan kotoran
yang ada diruangan. Klien lain mengatakan bahwa klien G sering menyuruh kalau
tidak mau , marah-marah.
D.O : Klien kalau marah jalan-jalan menghampiri klien lain, suka merebut
barang orang lain, sering berdebat dengan klien lain, nada suara tinggi.
5. Kurang
berminat dalam kebersihan diri
D.S : Klien mengatakan malas mandi, kalau mandi 1x sehari, siang hari,
kadang-kadang tidak mandi.
D.O : Klien tampak tidak rapi, sering duduk dan tiduran dilantai, setiap
kali interaksi dengan mahasiswa (jam 09.00) klien belum mandi.
6. Penampilan
diri kurang adekuat
D.S: Klien mengatakan enggan mandi badannya
gatal.
D.O : Kulit agak bersisik, gigi kuning rambut
kotor banya ketombe, baju jarang diganti tidak rapi dan sering duduk dilantai.
C. ProblemTree (
Pohon Masalah )
diri tidak
adekuat Potensial
Amuk
Kurang minat dalam kebersihan
diri Pengungkapan Efek
marah
yang tidak konstruktif
Menarik
Diri
CURIGA
Harga Diri
Rendah
Core Problem
Konflik Sibling
Kehilangan berkepanjangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar