Terapi Aktifitas kelompok
No.
Nama Klien
Menyebut isi halusinasi
Menyebut waktu terjadi
halusinasi
Menyebut situasi terjadi halusinasi
Menyebut perasaan saat
halusinasi
1
Yuningsih
2
Karmila
3
Ijah
4
Kusnidah
5
Nunuy
6
Heni
7
Milah
o.
Nama Klien
Aspek yang dinilai
Menyebutkan cara yang selama ini digunakan
mengatasi halusinasi
Menyebutkan efektivitas cara
Menyebutkan cara mengatasi halusinasi
dengan menghardik.
Memperagakan menghardik halusinasi
1.
Yuningsih
2.
Karmilah
3.
Kusnidah
4.
Ijah
5.
Nunuy
6.
Milah
7
Heni
Latar
Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori: halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan
Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat
tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien
yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu
anggota kelompok yang lain.
A. Topik
Terapi aktivitas
kelompok klien dengan stimulasi persepsi : Halusinasi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat
mengenal halusinasi
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi : Halusinasi adalah:
a.
Klien mengenal waktu terjadinya hausinansi
b.
Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
c.
Klien mengenal perasaannya pada saat terjadinya halusinasi
C. Landasan
Teori
a.
Defenisi Halusinasi
Halusinasi adalah Satu persepsi yang salah oleh
panca indera tanpa adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook &
Fontain, Essentials of Mental Health Nursing, 1987).
Gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan suatu yang
sebenarnya tidak terjadi, suatu peneraapan panca indera tanpa adanya ransangan
dari luar.(maramis,1998)
Sebagai suatu persepsi dari luar tanpa adanya sumber dari
luar. (Schultz.J.ra. dark, 1986).
b.
Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis
halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya :
1) Halusinasi
pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama
suara – suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan
sesuatu.
2) Halusinasi
penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam
bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama
yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3) Halusinasi
penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan
bau yang menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup
bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
4) Halusinasi
peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau
tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik
datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
5) Halusinasi
pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang
busuk, amis dan menjijikkan.
6) Halusinasi
sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh
seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau
pembentukan urine.
C.
Tanda dan gejala (Townsend, 1998) adalah :
a. Berbicara
sendiri
b. Tersenyum
atau tertawa sendiri
c. Disorientasi
d. Pikiran
cepat berubah – ubah
e. Bersikaap
seperti mendengar
f. Konsentrasi
rendah
g. Berhenti
berbicara di tengah-tengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
h. Kekacauan
alur piker
i. Respon
tidak sesuai
d. Penyebab
dari Halusinasi
Salah satu penyebab dari Perubahan sensori perseptual :
halusinasi yaitu isolasi social : menarik diri. Menarik diri merupakan
percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan
dengan orang lain (Rawlins,1993).
e. .Akibat
dari Halusinasi
Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori:
halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan
dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
f. Hubungan
Schizoprenia dengan Halusinasi
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling
sering dari gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (schizoprenia).
Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara–suara bising atau mendengung. Tetapi
paling sering berupa kata–kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respons tertentu
seperti: bicara sendiri, bertengkar atau respons lain yang membahayakan.
Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi
tersebut dengan mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara
atau pada benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan
schizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia involusi,
psikosa mania depresif dan syndroma otak organik.
Gangguan persepsi yang utama pada skizoprenia adalah
halusinasi, sehingga halusinasi menjadi bagian hidup klien. Biasanya dirangsang
oleh kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan
harga diri, kritis diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.
Halusinasi pendengaran adalah paling utama pada
skizoprenia, suara – suara biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan atau
relatif. Halusinasi ini menghasilkan tindakan/perilaku pada klien seperti yang
telah diuraikan tersebut di atas ( tingkat halusinasi, karakteristik dan
perilaku yang dapat diamati ).
D. Klien
1. Karakteristik / Kriteria
Karakteristik klien
yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok halusinasi adalah klien gangguan
jiwa dengan usia 20-50 tahun, mengalami gangguan stimulasi persepsi :
halusinasi
2. Proses Seleksi
Klien yang akan
mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang dipilih melalui proses
seleksi. Adapun proses seleksinya adalah dari kasus atau masalah yang juga
banyak dihadapi klien.
3. Daftar Klien
Jumlah klien dalam TAK
ada 6 orang, berikut nama – namanya:
a. Iswahyudi : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
pendengaran
b. reni angrainy : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
penglihatan
c. septian : Isolasi sosial
E. Pengorganisasian
1. Waktu
Kegiatan terapi
aktivitas kelompok pasien dengan gangguan halusinasi akan dilaksanakan selama
45 menit yaitu pada :
Hari
: kamis
Jam
: 09.30-10.15 jam
Tanggal : 10 july 2014
2. Tempat
kegiatan dilakukan di ruangan Kresna Wanita PHCU
3. Tim terapi
Leader
: Renol
ganda harto
Co-leader
: nelfita
Observer
: tafan
juristian putra
Fasilitator
: gerry
hodman w
4. Proses
Pelaksanaan
a. Persiapan
1. Memilih sesuai dengan indikasi yaitu stimulasi
persepsi : halusinasi
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Mempersiapkan alat dengan tempat
pertemuan
b. Skema Ruang Terapi
Keterangan:
= Leader = Co- Leader
= Fasilitator = Observer
= Pasien
Tugasnya :
a. Leader
Ø Menyusun
rencana TAK
Ø Mengarahkan
kelompok mencapai tujuan
Ø Sebagai
role model
Ø Memimpin
acara TAK supaya tertib
Ø Menyelesaikan
masalah yang timbul
b. Co-leader
Ø Membantu
leader mengorganisasi anggota kelompok
c. Fasilitator
Ø Membantu leader memfasilitasi anggota untuk
berperan aktif dan
memotivasi
Ø Mempertahankan
kehadiran anggota.
d. Observer
Ø Mengobservasi
respon pasien
Ø Mengamati
dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua
perubahan prilaku pasien (jumlah anggota
yang hadir, yang
terlambat, daftar hadir, yang memberi ide,
dan pendapat, topic
diskusi, respon vebral dan nin vebral).
Ø Memberi
umpan balik pada kelompok
Ø Mengidentifikasi
strategi yang digunakan leader
Ø Memprediksi
respon anggota kelompok
4. Metode dan media
a. Metode
1.
Diskusi dan Tanya jawab.
b. Media yang digunakan
meliputi :
1. Pena
2. kertas
5. Proses
Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan
klien
b. Mempersiapkan alat
dan tempat
2. Orientasi
a. Salam
terapeutik
Selamat
pagi bapak-bapak/ibu-ibu hari ini ? Perkenalkan nama saya Suster Desi
Oktaviasari, saya didampingi oleh teman-teman saya yaitu Bruder Utama, Bruder
Pendo, Bruder Rangga, suster Yolla, Suster Saripati dan Suster Syabaniar.
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana
perasaan bapak-bapak/ibu-ibu hari ini ?
c. Kontrak
Baiklah
bapak-bapak/ibu-ibu untuk pagi ini kita akan melakukan TAK tentang mengenal
suara- suara yang didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan
perasaan klien pada saat terjadi. Bapak-bapak/ibu-ibu waktunya 45 menit,
tempatnya di ruangan Kresna Wanita. Tujuannya adalah agar bapak-bapak/ibu-ibu
dapat mengenal halusinasi, waktu terjadinya, situasi terjadinya dan mengenal
perasaannya pada saat terjadinya halusinasi.
3. Tahap kerja
Adapun peraturan dalam
permainan ini yaitu jika bapak-bapak/ibu-ibu ingin izin ke belakang atau ke
kamar mandi, harus meminta izin terlebih dahulu kepada suster dan Bruder yang
ada di ruangan ini dan bapak-bapak/ibu-ibu tidak boleh meninggalkan permainan
TAK ini sebelum permainan ini selesai.
Baiklah
bapak-bapak/ibu-ibu sebelum permainan kita mulai, adapun aturan permainannya
yaitu. Bapak-bapak/ibu-ibu menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua
klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di kertas.
4. Teminasi
a. Evaluasi
S
: Bagaimana perasaan Bapak-bapak/Ibu-ibu setelah mengikuti TAK hari ini ?
O
: Coba bapak-bapak/ibu-ibu sebutkan lagi, wah .... hebat ya. Sudah mengerti.
b. Rencana Tindak Lanjut
Bapak-bapak/ibu-ibu
jadi setelah kita melakukan TAK ini, jangan lupa untuk dipraktekkan bila bapak-bapak/ibu-ibu
mendengar dan melihat sesuatu yang tidak nyata.
c. Kontrak yang akan
datang
Baik
sampai disini dulu untuk TAK halusinasi, besok kita akan bertemu lagi untuk TAK
selanjutnya tempatnya di ruangan ini saja ya Bapak-bapak/ibu-ibu..
Terapi Aktifitas kelompok
No.
|
Nama Klien
|
Menyebut isi halusinasi
|
Menyebut waktu terjadi
halusinasi
|
Menyebut situasi terjadi halusinasi
|
Menyebut perasaan saat
halusinasi
|
1
|
Yuningsih
|
||||
2
|
Karmila
|
||||
3
|
Ijah
|
||||
4
|
Kusnidah
|
||||
5
|
Nunuy
|
||||
6
|
Heni
|
||||
7
|
Milah
|
o.
|
Nama Klien
|
Aspek yang dinilai
|
|||
Menyebutkan cara yang selama ini digunakan
mengatasi halusinasi
|
Menyebutkan efektivitas cara
|
Menyebutkan cara mengatasi halusinasi
dengan menghardik.
|
Memperagakan menghardik halusinasi
|
||
1.
|
Yuningsih
|
||||
2.
|
Karmilah
|
||||
3.
|
Kusnidah
|
||||
4.
|
Ijah
|
||||
5.
|
Nunuy
|
||||
6.
|
Milah
|
||||
7
|
Heni
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar